Sejarah Penampakan Malaikat Agung Santo Mikhael

St. Mikhael, Sang Malikat Perang, tidak hanya berfungsi sebagai pengawal perang Gereja. Di mana masa lalu, pada Gereja di daerah Timur, fungsi sebagai penyembuh juga diberikan kepadanya.

Tradisi menyebutkan bahwa pada tahun-tahun awal, St. mikhael menjadikan sebuah mata air muncul di dearah Chairotopa dekat Kolose dan semua yang memiliki penyakit dan mandi di sana sambail berseru kepada St. Mikhael akhirnya mengalami kesembuhan.

Yang lebih terkenal lagi adalah sumber-sumber mata air di mana St. Mikhael dikatakan telah menariknya kelur dari bebatuan di daerah Kolose. Para kaum pagan memerintahkan dilakukannnya upaya untuk menghancurkan sumber mata air yang datang dari st. Mikhael tersebut dengancara membanjirinya dengan air, tetapi Malaikat Perang membelah batu-batu yang ada di sana dengan kilat untuk memberikan tempat baru bagi air yang membanjiri tempat tersebut dan memisahkannya dengan air yang datang dari sumber mata air miliknya.

Di Konstantinopel, separti biasanya, St. Mikhael merupakan seorang penyembuh yang hebat dari Surga. Para penganut Kristen dari Mesir menempatkan sungai sumber kehidupan milik mereka, sungai Nil, di bawah perlindungan St. Mikhael. Di Roma, gereja-gereja didirikan dan dipersembahkan untuk St. Mikahel seperti yang terjadi pada gereja-gereja di tahun 494. Pada masa pemerintahan St. Gregorius memerintahkan untuk dilakukannya prosesi permohonan ampun dimana ia sendiri menggendong patung Perawan yang terbekati selama prosesi tersebut berlangsung.

Delapan puluh orang meninggal selama prosesi itu, tetapi St. Gregorius Agung terus melanjutkan doa-doanya. Ketika mereka sampai pada sebuah jembatan yang menyeberangi daerah Tiber, mereka mendengar lagu-lagu dari para malaikat diangkasa. Tiba-tiba di atas menara kastil San Angelo, St. Mikhael muncul dalam ukuran raksasa. Di tangan kananya ia memengemggam sebuah pedang yang dibenamkan di dalam sarungnya. Di saat yang bersamaan, musibah penyakit di kota itu perlahan-lahan menghilang.

Banyak dari instansi-instansi yang juga percaya akan adanya keajaiban alam mengilustrasikan kekuatan St. Mikhael untuk menyembuhkan penyakit yang juga diberikannya kepada St. Rafael, "Sang Penyembuh Penyakit dari Allah". Walaupun kapten perang dari Gereja tuhan, St. Mikhael menaruh perhatian lebih pada kejadiaan-kejadiaan yang terjadi pada orang-orang yang memujanya, terutama pada musibah-musibah yang terjadi atas mereka, sementara ia tidak melihat permintaan pribadi mereka untuk kesembuhan di dalam keadaan apapun, biarlah kita tetap memiliki sebuah keyakinan untuk meminta bantuan kepadanya pada saat kita sedang mengalami sakit penyakit dan jika itu merupakan kehendak Tuhan bahwa kita boleh mengalami bantuan dari st. Mikhael, maka ia pasti akan datang untuk membantu kita melawan penyakit dan mengalami kesembuhan yang datang dari Drah Penebus.

St. Mikhael dan mereka yang sedang sekarat.
Bila di dalam belas kasih-Nya Bapa kita yang di Surga memutuskan untuk memanggil kita pulang. St. Mikhael akan melanjutkan pelayanannya sebagai maliakat atas kita sampai ia melihat kita telah sampai dengan selamat di gerbang kehidupan kekal. Karena tidak hanya pada saat kita masih hidup Sang malaikat Perang akan membentangi dan melindungi jiwa-jiwa kita, ia juga terutama adalah pengacara pada saat kematian kita. "Ia menyertai setiap orang yang sedang sekarat," "Karena tugas istimewa adalah untuk menerima jiwa-jiwa yang telah dipanggil, pada saat raganya berhenti berfungsi, Ia dengan ketenangannya yang mendamaikan dan keberadaannya yang bagai seorang pangeran, membawa mereka kepada Cahaya abadi dan memperkenalakan mereka kepada Rumah Kemuliaan Tuhan. Gereja Kudus sendiri yang memberitakan kepada kita pada kata-kata di saat Liturgi mengenai hak istimewa dari sang malaikat Perang yang Agung. Gereja mengajarkan kepada kita bahwa ia telah diperintahkan oleh Surga dan bahwa Tuhan telah memberikannya kuasa untuk membawa ke Surga jiwa-jiwa yang akan diterima di sana."

Ketika saat-saat terakhir dari karir duniawi kita semakin dekat dan kita dihadapkan pada situasi yang buruk dimana jiwa kita harus meninggalkan tubah kita yang telah sangat dicintainya untuk melewati gerbang kematian yang sangat sempit, setan dan iblis menjadi seperti singa-singa yang kelaparan ketika mereka mengupayakan serangan terakhir mereka untuk memenangkan jiwa-jiwa kita. Tetapi kita tidak perlu takut jika selama hidup kita memiliki Devosi kepada Darah Yang Suci dan telah dengan setia menghormati St. Mikhael dan memohon bantuannya pada saat-saat terakhir kita.

Di waktu-waktu tersebut ketika kita benar-benar membutuhkannya, Malaikat Perang yang tangguh, yang selalu siap untuk mendampingi jiwa-jiwa yang setia, akan datang sebagai bantuan untuk kita dengan kepemimpinannya yang mulia dan perkasaannya. Ia akan melingkupi kita dengan perlindungannya yang kuat dan akan membawa kita. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk memohon pertolongan St. Mikhael guna mendampingi kita saat-saat menjelang kematian kita.

Di tengah-tenggah tulisan St. Alfonsus Ligouri, kami menemukan sepaenggal cerita berikut mengenai penyertaan St. Mikhael pada saat menjelang kematian. Seorang yang datang dari kaum ningrat di Polandia hidup bertahun-tahun di dalam kejahatan. Ketika saat-saat menjelang kematiaannya semakin mendekat, ia dipenuhi dengan terror dan tersiksa oleh penyesalan manakala ia menyadari kecerobohan yang sering ia lakukan sehingga ia merasa seperti tidak memiliki pengharapan. Tidak ada ucapan ataupun penyemangat yang dapat berarti baginya; ia menolak sepenuhnya setiap upaya keagamaan yang ingin dilakukan kepadanya"

"Pria tidak berbahagia ini, bagaimanapun juga, masih memiliki sedikti hormat kepada St> Mikhael dan Tuhan dengan belas kasih-Nya mengizinkan Malaikat Perang yang Suci itu untuk menghampirinya di perjuangan terakhirnya. St. Mikhael mendorong pria itu untuk mengakui dan mengatakan bahwa ia telah memohon untuk diberikan cukup waktu bagi pria itu untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh jiwanya."

"Tidak terlau lama setelah itu, dua pastor Dominikan datang ke rumah pria tiu, mengatakan bahwa seorang asing telah mengirim mereka ketempat itu. Pria yang sedang sakit itu menyadari bahwa ini merupakan pekerjaan tangan St. Mikhael. Ia mengakui semua dosa-dosanya di tengah-tengah tangisan penyesalannya, menerima Komuni Suci dengan Devosi yang sangat menyentuh dan menghembuskan nafas terkahirnya dengan indikasi yang sangat jelas bahwa jiwanya telah berdamai dengan Allah."

Sumber St. Mikhael and The Angels serta sumber-sumber lainnya.


Diambil dari salah satu group di facebook.
Another reference.
Ilustrasi Mikhael di google.


In my opinion:
Kenapa saya posting blog yang seperti ini?
Dari kecil saya senang dengan karakter malaikat. Enyak Babe gw pernah bilang kalo kita selalu dilindungi oleh malaikat. Kemanapun kita pergi, apapun yang kita lakukan, semuanya didampingi oleh malaikat. Waktu kita kecil kadang kita dikenalkan kata "setan" oleh teman atau orang lain atau mungkin orang tua kita sendiri. Tapi setelah orang tua saya bilang kalo kita selalu dilindungi oleh malaikat. Perasaan takut setan jadi agak pudar. Ya ini balik ke diri kita masing-masing juga sih. Namanya juga agama, kepercayaan, iman. Setidaknya ini membawa saya ke hal yang positif.

Kebetulan banget ada karakter malaikat yang cukup dikenal di lingkungan Katolik, yaitu Mikhael. Seperti yang telah diceritakan diatas, intisari yang dapat saya ambil bahwa Mikhael dapat menjadi sosok malaikat yang sangat inspiratif bagi kita untuk TIDAK PERLU TAKUT dalam menjalani kehidupan. Mikhael akan dengan setia dan berani melindungi kita.

Tuhan memberkati.

2 comments:

  1. hmmmm gw setuju dengan kata "TIDAK PERLU TAKUT" dalam menjalani kehidupan. Tuhan setiap saat memegang tangan kita kemanapun kita melangkah. Gerak langkah kehidupan kita udah dengan sempurna diatur oleh-Nya. so..jangan kuatir apalagi takut

    ReplyDelete
  2. Sang Terang, Sumber Cahaya, selalu menerangi kita seperti seperti apapun kelakuan, fisik, & sikap kita. Seperti Mentari Menerangi Seluruh Bumi.

    Angel/Malaikat, Makhluk Cahaya, Berkas Cahaya Kasih Sang Terang yang selalu menerangi manusia.

    Mulai dari para Arc Angle / Pamglima seperti St. Michael, St. Rafael, dll. sampai berkas terang yang sangat dekat dengan kita, Guardian Angel, Malaikat pelindung untuk tiap tiap orang, tiap orang memilikinya sejak lahir.

    So, Kita tak pernah sendiri, Sang Terang, selalu menerangi kita, berkas berkas cahaya kasihnya selalu sampai ke kita, memalui para MaiaikatNya.

    Tidak ada GELAP di dunia ini, kegelapan terjadi pada saat kita bersembuyi dari Sang Terang, tidak mau membuka diri untuk Terang.

    he he he, life to share. 4 better world.

    ReplyDelete