Apa artinya kualitas? Ketika duit dan ketenaran lebih memuaskan? Kemudian apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan, proses belajar dan prestasi?

Ketika saya baca sebuah posting di hot music di detik.com, saya jadi punya tanggapan berupa quote terhadap hal yang ditulis disana. Quote nya begini
Apa artinya kualitas? Ketika duit dan ketenaran lebih memuaskan? Kemudian apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan, proses belajar dan prestasi hasil belajar?
Hehe kira-kira penjelasannya begini:

Apa artinya kualitas.
Pada umumnya kualitas menentukan kelas. Kualitas tertinggi menunjukan kelas tertinggi. Kelas dapat dipisahkan menjadi beberapa area, namun saya disini hanya memisahkan kelas menjadi bagus dan jelek. Pada umumnya, orang akan mengejar kualitas bagus. Orang lebih percaya, dengan kualitas bagus maka akan mendatangkan hal-hal bagus lainnya. Contoh: Sewaktu kita kelas 6 SD dulu, kita mendapat nilai bagus maka ada kemungkinan kita dapat mendaftar di SMP dengan kualitas bagus. Mariah Carey suaranya bagus, maka banyak orang yang suka ketika mendengarkan Mariah Carey bernyanyi. Contoh yang kualitasnya jelek apa ya? Oh mungkin ini, mp3player saya yang mirip ipod tapi buatan china. Beh itu ga berkualitas banget, baru 5 minggu udah rusak.

Ketika duit
Duit, siapa tidak kenal duit? Dengan duit kamu bisa ngapain aja sesuai ukurannya. Dengan duit kamu bisa beli celana dalam army, kamu bisa beli blackberry yang katanya lagi "in" di Indonesah, kamu bisa menggaji karyawan, bisa menceraikan istri, bisa beli rokok Marlboro Black Menthol, beli facebook.com, sampai orang pun bisa dibeli. Tapi ironisnya, ada keluarga berduit, tapi anak-anaknya kecanduan narkoba, sekolah ga beres dll.

dan ketenaran lebih memuaskan.

Kepuasan seseorang beragam, ada yang merasa puas ketika sudah beli mobil Alphard. Ada yang puas ketika sudah menjadi Branch Manager region Jawa. Ada yang sudah puas ketika mendapat istri Dian Sastro. Ada juga yang puas dengan sekedar sudah mandi sore atau pantat yang gatel bisa digaruk. Tapi saya yakin kepuasan sungguh dinamis, ada kalanya kita mengharap lebih atau tidak lagi puas terhadap hal tersebut. Kepuasan dapat dijangkau oleh semua orang.

Kemudian apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan.
Keberhasilan... hmmm apa sih maksudnya berhasil? Apakah mendapat nilai A di kampus disebut berhasil? Apakah makan burger di white castle disebut berhasil? Apakah nembak cewe/cowo dan diterima itu berhasil? Apakah juara 1 indonesian idol disebut berhasil? Apakah menyelamatkan 10 foto kasus Marcella Agung disebut berhasil?

proses belajar
Karena manusia hidup di dalam dimensi waktu, maka proses belajar bisa diartikan sebuah masa waktu dalam melakukan kegiatan untuk mengerti akan suatu hal. Misalnya Proses Belajar Nyetir mobil, dalam proses ini pada awalnya, mungkin kita belajar menyalakan mobil dulu, kemudian mematikannya. Mengerti kapan kita injak kopling, gas, rem. Mulai berlanjut ke jalan maju dan mundur, mulai mencoba jalan di jalanan yang sepi, kemudian ramai. Mulai belajar belok, nanjak atau turunan. Dalam proses belajar ini kita butuh/menghabiskan energi. Kita juga butuh waktu untuk fokus memikirkan apa yang sedang kita pelajari atau untuk sementara waktu tidak memikirkan hal lain. Ironisnya, ada orang yang DO tapi punya perusahaan besar dan dapat membahagiakan hidup para karyawannya.

dan prestasi hasil belajar?
Prestasi belajar bisa berarti hal yang telah kita raih atas belajar yang telah kita lakukan. Disini pada umumnya siapapun akan senang terhadap prestasi tersebut. Prestasi ini kondisinya mirip suatu keberhasilan, terdapat unsur-unsur ketidakpuasan.


Nah.. looks like nothing perfect isn't it?

Oke trus trus?

Apakah kita butuh jadi orang berkualitas dan menghasilkan sesuatu yang berkualitas bagus?
Apakah kita butuh jadi orang berduit?
Apakah kita butuh jadi orang tenar?
Apakah kita butuh jadi orang yang berhasil?
Apakah kita butuh belajar?
Apakah kita butuh mengejar prestasi?

4 comments:

  1. Apakah kita butuh jadi orang berkualitas dan menghasilkan sesuatu yang berkualitas bagus?
    Nggak tau ya tom.. pokoknya enjoy aja...

    Apakah kita butuh jadi orang berduit?
    Duit entar lah...

    Apakah kita butuh jadi orang tenar?
    Nggak mau..

    Apakah kita butuh jadi orang yang berhasil?
    Ini oke.. berhasil mbujuk pacarku... :D

    Apakah kita butuh belajar?
    Butuh sih..

    Apakah kita butuh mengejar prestasi?
    Emm... nggak tau.. bingung juga prestasi itu apa..

    Oke tom, artikel nya hihihih

    ReplyDelete
  2. Wezzz..asik aja ni tulisan, reflektif cuuy!
    Yang jelas, aku butuh yang namanya 'gap' alias jarak. Dengan adanya jarak (bukan arti harafiah ya) kita tidak akan berhenti di satu titik (stagnan).
    Gap dalam hal apa? tentunya dalam: kualitas, duit, ketenaran (buatku ini bukan yang utama), keberhasilan, belajar, prestasi.
    Begitu ada orang yang mengucapkan selamat atas keberhasilan kita atau bahkan berempati atas kegagalan kita, jangan lupa, setiap capaian titik keberhasilan atau kegagalan, kita sedang memulai sesuatu yang baru, apa itu? Anda sendiri yang tahu...

    ReplyDelete
  3. Mungkin bisa dibilang...semuanya relatif.

    ReplyDelete