Allah yang sabar

Sedikit renungan yang cukup universal untuk minggu ini.

Kita sering tidak sabar melihat banyak kejahatan terjadi di tanah air kita. Kejahatan demi kejahatan tidak ada satupun yang tuntas ditangani. Beberapa kejahatan yang terjadi selalu dikaitkan dengan seorang provokator elit politik yang diam di daerah tertentu. Walau secara jelas terkadang mereka yang menjadi aktor intelektualnya, namun mereka bisa duduk dengan tenang tanpa tersentuh oleh hukum sama sekali. Mengapa Allah tidak marah dan memusnahkan orang jahat dari muka bumi ini. Allah memang Allah yang sabar.

Allah menabur benih gandum yang baik di tanah yang subur. Namun setelah tumbuh, gandum yang baik itu disertai oleh rumput ilalang yang mengganggu tanaman gandum. Para pekerja Allah tidak suka melihat rumput ilalang yang tumbuh diantara tanaman gandum yang bagus itu. Tentu saja Allah tidak mengijinkan karena akan tiba waktunya masing-masing akan dikumpulkan dan mendapat tempat yang sesuai. Biji gandum yang baik akan disimpan di lumbung dan ilalang akan dikumpulkan untuk dibakar.

Allah amat sabar. Ia membiarkan manusia yang baik hidup bersama dengan manusia yang jahat. Ia memberi kesempatan kepada manusia yang jahat untuk berubah menjadi manusia yang baik. Ia membiarkan mereka tumbuh bersama sampai pada hari penghakiman terakhir. Karena pada hari itu manusia yang baik akan dikumpulkan dan menerima kebahagiaan abadi sedangkan manusia yang jahat dan tidak bertobat sampai pada akhir zaman akan dihukum dalam api abadi.

1 comment:

  1. Ternyata...orang2 IT punya sisi agamis yg dalam juga... ;-)
    =-=-=-=
    *balik ke pantry merenung*

    ReplyDelete